
ABSTRAK
Penelitian ini menyelidiki stabilitas linier konveksi Rayleigh-Bénard difusi-tiga dalam keberadaan medan magnet, dengan fokus pada interaksi antara proses termal, solutal, dan magnetik. Penelitian ini memvalidasi hasil melalui analisis komparatif dengan literatur yang ada, yang menunjukkan korelasi signifikan antara bilangan Rayleigh terlarut(RAS1Bahasa Indonesia:RAS2)dan nomor Rayleigh termal kritis(RATH).Yang perlu diperhatikan, temuan ini menunjukkan bahwa ketika angka Rayleigh meningkat, fluktuasi kecepatan sepanjangdari-sumbu menunjukkan peningkatan persentase hingga 25% untukRATHnilai yang bertransisi dari 20.000 ke 50.000, menunjukkan dinamika aliran yang ditingkatkan didorong oleh efek daya apung termal. Selain itu, gradien suhu di sepanjangdari-sumbu menunjukkan peningkatan yang nyata sekitar 30% dengan meningkatnyaRATH, menggarisbawahi pengaruh gaya apung pada distribusi suhu dan stabilitas aliran. Studi ini juga menyoroti peran angka Lewis(SayaBahasa Inggris:1Bahasa Indonesia:SayaBahasa Inggris:2)dalam mengkarakterisasi fenomena difusi ganda, dengan variasi dalam parameter ini menyebabkan perubahan signifikan dalam wilayah stabilitas sistem. Analisis bilangan Bejan menunjukkan bahwa bilangan Rayleigh yang lebih tinggi berkorelasi dengan penurunan ireversibilitas karena gesekan fluida, dengan nilai turun lebih dari 40% padaRaTh=105dibandingkan denganRaTh=102Hasil-hasil ini memberikan wawasan penting dalam mengoptimalkan proses termal dan solutal dalam sistem fluida, yang membuka jalan bagi penelitian masa depan yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dalam aplikasi praktis.