ABSTRAK
Studi ini menyajikan proses yang sederhana dan dapat diskalakan untuk membuat membran termoresponsif dengan melapisi poli( N -isopropil akrilamida) (PNIPAm) secara fisik ke substrat polietilena tereftalat (PET) yang terukir jejak. Dimetil sulfoksida (DMSO), yang digunakan sebagai agen pembengkakan, meningkatkan penetrasi monomer ke dalam pori-pori PET, sementara polimerisasi berbantuan gelombang mikro mengurangi waktu pembuatan hingga 30 menit, sehingga mencapai pengendapan polimer yang seragam. Parameter utama—daya gelombang mikro (300–850 W), waktu penyinaran (5–15 menit), dan penambahan pengikat silang—dipelajari secara sistematis. Penambahan berat (WG) meningkat hingga 195%, dengan penambahan pengikat silang yang selanjutnya meningkatkan penggabungan empat kali lipat. Teknik berbantuan vakum meningkatkan cakupan PNIPAm, yang dikonfirmasi oleh mikroskop elektron pemindaian (SEM). Spektroskopi inframerah transformasi Fourier (FT-IR) memverifikasi penggabungan PNIPAm, dengan intensitas puncak berkorelasi dengan WG. Membran tersebut menunjukkan transisi hidrofilik-hidrofobik yang responsif terhadap suhu, dengan sudut kontak yang bergeser dari 40°–67° (di bawah 25°C) menjadi 56°–72,8° (di atas 40°C), yang memungkinkan kontrol permeabilitas “on–off”. Dalam simulasi masa simpan, membran yang dibuat pada daya 600 W dan penyinaran selama 15 menit secara efektif mengatur konsentrasi O 2 dan CO 2 dalam kemasan asparagus, sehingga memperpanjang masa simpan. Hasil ini menunjukkan potensi metode fabrikasi yang dapat diskalakan ini untuk pengemasan cerdas dan aplikasi industri.