
ABSTRAK
Membran inklusi polimer (PIM) merupakan kemajuan yang menjanjikan dalam teknologi membran cair, yang menawarkan metode yang efisien untuk pemisahan polutan. Studi ini menyelidiki fabrikasi PIM menggunakan polivinil klorida daur ulang (RPVC) sebagai alternatif berkelanjutan untuk PVC sintetis murni untuk ekstraksi Zn(II) dari air. PIM dioptimalkan dengan menggabungkan RPVC sebagai polimer pendukung dan D2EHPA sebagai ekstraktan. Karakterisasi komprehensif dilakukan, termasuk sudut kontak air, kekuatan tarik, perpanjangan, kapasitas penyerapan air, dan teknik canggih seperti mikroskop elektron pemindaian (SEM) untuk morfologi permukaan dan spektroskopi inframerah transformasi Fourier (FTIR) untuk interaksi komponen dan termogravimetri (TG) untuk mengevaluasi stabilitas termal dan perilaku dekomposisi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komposisi PIM yang optimal (60% RPVC dan 40% D2EHPA) menunjukkan sifat hidrofilik, fleksibilitas yang memadai, dan morfologi permukaan saluran mikro yang kondusif untuk transportasi ion. Analisis stabilitas termal mengonfirmasi kekokohannya pada suhu operasi standar, dan uji ekstraksi menunjukkan PIM secara efektif menghilangkan hingga 1,950 ± 0,002 mg Zn(II), setara dengan 36,19 ± 0,04 mg Zn(II)/gram PIM. Penggunaan RPVC sebagai polimer pendukung dalam pembuatan PIM hemat biaya, secara signifikan mengurangi total biaya produksi, dengan PIM 320 mg (60% RPVC dan 40% D2EHPA) berharga sekitar $0,211 dibandingkan dengan $0,349 saat menggunakan PVC. Temuan ini menyoroti potensi PIM berbasis RPVC sebagai solusi hemat biaya dan berkelanjutan untuk ekstraksi logam berat dalam aplikasi lingkungan.