ABSTRAK
Polivinil klorida (PVC) adalah plastik yang banyak digunakan; namun, daur ulangnya masih menjadi tantangan karena pelepasan senyawa klorin berbahaya selama pemrosesan konvensional. Studi ini menyelidiki dehidroklorinasi alkali PVC menggunakan KOH dan NaOH dalam sistem dimetilformamida (DMF)/etilen glikol (EG) pada suhu 100°C–140°C. Efek suhu, konsentrasi basa, dan jenis basa (KOH vs. NaOH) pada mikrostruktur PVC dan kinetika dehidroklorinasi diperiksa. Spektroskopi inframerah transformasi Fourier (FTIR), resonansi magnetik nuklir (NMR), dan analisis ultraviolet-tampak (UV–Vis), bersama dengan perubahan warna, mengonfirmasi keberhasilan dehidroklorinasi. Analisis mikrostruktur mengungkapkan penurunan progresif dalam meso–meso (mm, awal: 0,242) dan peningkatan dalam sekuens triad rasemat–rasemat (rr, awal: 0,314) selama dehidroklorinasi. Setelah 40 menit, mm mencapai 0,163 (KOH) dan 0,117 (NaOH); rr meningkat menjadi 0,379 (KOH) dan 0,407 (NaOH). Proses tersebut terjadi dengan rasio ~ 9:1 melalui mekanisme E2 dan S N 2 yang simultan. Studi kinetik menggunakan UV–Vis menghasilkan energi aktivasi sebesar 21,6 dan 22,03 kkal mol −1 untuk pembentukan poliena dan ikatan rangkap, masing-masing, dengan konstanta Arrhenius sebesar 2,96 × 10 5 dan 2,27 × 10 6 Dehidroklorinasi basa ditemukan lebih cepat dan lebih langsung daripada dehidroklorinasi termal. Orde reaksi sebesar 1,0 terhadap konsentrasi KOH mendukung mekanisme E2. NaOH lebih efisien daripada KOH dalam menghilangkan HCl dari PVC. Karya ini memperkenalkan proses alkali stereoselektif, mencapai energi aktivasi yang lebih rendah dan kompatibilitas lingkungan dibandingkan dengan metode termal, menawarkan alternatif berkelanjutan untuk daur ulang PVC.